Kapolri Mengaku Terkesan Setelah Berdialog dengan Ustaz Abdul Somad




Dai kondang Ustaz Abdul Somad bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dalam satu acara televisi pada Senin (5/3), keduanya sempat terlibat dialog tanya jawab.

Setelah bersua dengan Ustaz Somad, Tito mengaku terkesan dengan sosok ulama asal Riau itu. Apalagi jawaban Ustaz Somad saat menjawab pertanyaan Tito, dianggap memunculkan pandangan baru yang menarik dari sisi agamawan.

"jawaban Ustaz Somad menarik sekali, itu jangan menyebarkan hoaks karena yang menyebarkan hoaks meskipun hambanya baik, nanti masuk surga juga hoaks," kata Tito dalam sambutannya saat membuka Rakernis Polri di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Selasa (6/3).

Tito juga menyatakan setuju dengan jawaban Ustaz Somad. Dalam era keterbukaan dan berkembangnya media sosial kabar yang belum jelas kebenarannya berkembang pesat.

"Dampaklah pahitnya berhadapan dengan berita-berita yang relatif liar mengambil kesempatan dari kebebasan menyampaikan pendapat dan pers yang lebih terbuka, tapi ada resiko yang harus dihadapi," sebutnya.

Dalam acara sebuah televisi swasta Tito menanyakan masalah yang dialami negara-negara Timur Tengah. Pasalnya, negara yang sedang berkecamuk itu punya kesamaan dengan Indonesia, sama-sama mayoritas penduduknya beragama Islam.

"Kita melihat ada beberapa yang penduduknya muslim ini terjadi gejolak seperti di Suriah, kemudian Afghanistan di Irak, Yaman bahkan ada beberapa lain di Mesir juga, Pak Ustaz pernah sekolah juga di sana ada gejolaknya. Yang ironis bagi kita konflik itu terjadi antara muslim dan muslim yang lain.

Negara Indonesia merupakan negara yang besar yang penduduknya merupakan muslim terbesar di dunia,"ujar Kapolri mengawali pertanyaannya seperti dikutip dari video 'Damai Indonesiaku' yang disiarkan TvOne, Senin (5/3).

"Pertanyaannya apakah kemungkinan konflik seperti di Suriah dan Afghanistan bisa terjadi di Indonesia, kalau mungkin terjadi bagaimana kita mencegahnya? Dan bagaimana khususnya selaku Kapolri dapat mengatasinya dalam rangka mencegah itu? Terima kasih," tanya Kapolri.



Mendapat pertanyaan dari Kapolri, Ustaz Abdul Somad langsung memberikan jawaban. Berikut tanggapan ustaz Abdul Somad:

Apa pun bisa terjadi maka dalam Al-Quran dikatakan injaakum fasikum binabain fatabayyanu (QS Al-Hujurat). Kalau orang datang bawa suatu berita, fatabayyanu, klarifikasi. Oleh sebab itu yang selalu membuat kita tidak baik adalah komunikasi yang tidak baik.

Alhamdulillah kita bisa duduk bersama dalam satu majelis antara saya dan Ustaz Arifin Ilham, tidak boleh ada orang lain yang merusak hubungan kami. Ketika ada isu menyampaikan kepada saya Ustaz Somad, Ustaz Arifin Ilham ngatain Ustaz katanya Ustaz penakut, enggak berani isteri dua. Itu saya klarifikasi saya langsung datang, apa benar Ustaz mengatakan begitu? (disambut tawa jemaah). Kata Ustaz Arifin memang benar.

Begitu juga dengan ini, alhamdulillah kita bisa duduk bersama satu majelis sehingga ada percikan-percikan api cepat kita padamkan, jangan sampai bom waktu yang siap meledak jangan seperti api dalam sekam, maka dapat diselesaikan.

Maka salah satu yang kita lakukan tabayyun, klarifikasi.

Yang kedua, kepastian hukum tentang yang tidak pasti dipastikan. Banyak WA saya minta langsung tanya ke Bapak, kenapa es lilin ditangkap kenapa es cobar enggak.(jemaah tertawa). Ini tidak bisa saya jawab, dan ini mesti ada dari Mabes menjelaskan dari sana.

Dan kalau itu dijelaskan dengan seksama saya kira apa yang terjadi di sana ada pihak ketiga yang merusak hubungan, apalagi kita di samping kita adalah Islam tapi di samping itu juga kita budaya Timur, budaya komunikasi yang baik budaya Melayu, budaya adat istiadat kita malah kita lebih unik. Kalau di sana negara besar yang terpecah kecil-kecil, menjadi 22 negara Arab, justru kita uniknya kerajaan Melayu-Melayu.

Dari atas Kerajaan Aceh turun ke bawah Sumatera Utara, empat Kerajaan Melayu Langkat, Melayu Deli, Melayu Serdang, Melayu Asahan, masuk turun ke bawah kemudian Melayu Siak Indrapura, Melayu Indragiri, Melayu Riau, Melayu Palembang, sampai Kerajaan Bengkulu, Lampung, dan semua itu menyatu menjadi NKRI.

Insyaallah kalau ini kita jaga dan pelihara wa ma kanallohu li yuazibahum wa anta fihim wamaa kanallohu muazibahum wahum yastaghfiruun, azab tidak akan turun kalau Muhammad ada di tengah kalian dan musibah itu tidak akan ada selama kita beristighfar dari pagi petang siang malam. Karena itu insyaallah negeri ini akan tetap aman dan damai.

Jadi kita dalam tabayyun kita tidak terburu-buru sebarkan hoaks? (host bertanya kepada Ustaz Somad).

Jangan suka menyebar hoaks karena nanti orang yang suka menyebar hoaks walapun amalnya baik, nanti akan masuk surga, tapi surganya juga akan hoaks. [kumparan]

Subscribe to receive free email updates: