Lulung Minta Risma Tak Usik Kerja Anies: Jangan Pencitraan
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Abraham Lunggana atau Haji Lulung meminta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) tak mengusik kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ia meminta Risma tak melakukan kegiatan yg menimbulkan kesan pencitraan yg telah tak disukai publik ketika ini.
Menurutnya, Risma sebaiknya menyerahkan persoalan penanganan tunawisma di DKI Jakarta ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta.Tidak mengusik kerja Gubernur Anies Baswedan di Pemprov DKI. Risma kelak malah tak konsentrasi pada manfaat tugas utamanya sebagai Mensos. Jadi, jangan hingga terlihat sengaja bikin tampilan pencitraan semacam yg dicurigai publik. Masyarakat telah malas ngeliat yg begitu itu," kata Lulung dalam keterangannya, Jumat (8/1).
"Artinya, blusukan Risma kan menyinggung pekerjaan orang-orang lain itu, sudahlah serahkan saja itu ke Satpol PP dan Dinsos DKI," imbuhnya.
Ia menilai langkah Risma melakukan blusukan atau turun pribadi ke lapangan kemudian menemui tunawisma tak mempunyai urgensi di tengah upaya pemerintah memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.
Bahkan, menurutnya, Satpol PP lebih sanggup mencari tunawisma dibandingkan Risma.
"Kalau sekadar nyari tunawisma jangan Bu Risma, Satpol PP lebih jago. Data orang-orang miskin kan semuanya tercatat di Dinas Sosial Pemda, mereka jangan dicari, tapi diberesin dengan suatu kebijakan yg berpihak pada pembetulan kehidupan sosial mereka," kata Lulung.
Lulung menyarankan Risma lebih memprioritaskan pekerjaan rumah mutlak Kemensos yakni mencegah potensi lahirnya tunawisma-tunawisma baru di seluruh wilayah Indonesia imbas pandemi Covid-19.
Menurutnya, Risma juga wajib membikin taktik atau kebijakan baru untuk merilis keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk satu atau dua orang-orang tunawisma saja.
Lulung berkata, langkah itu dapat diawali Risma dengan mengevaluasi kinerja jajaran internal pejabat Kemensos yg kemarin tersangkut korupsi bantuan sosial (bansos) di KPK.
Lihat juga:Mensos Risma: Saya Tidak Blusukan, Cuma Kebetulan Lewat
"Risma kan ada sekjen [sekretaris jenderal], dirjen [direktur jenderal], dan staf di Kemensos, tolong utamakan program-program yg menunjang kerja Kemensos, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19," ujar Lulung.
Lebih lanjut, ia menganggap bahwa salah satu faktor paling penting untuk dilakukan Risma merupakan pembaruan data warga penerima bansos tunai maka penyalurannya dapat cocok target dan tanpa ada pemotongan.
Menurutnya, aksi blusukan Risma akan terus membikin publik berspekulasi dan menganggapnya sebagai manuver politik untuk menyerang pihak tertentu kalau penyaluran bansos tunai kelak tak berlangsung dengan baik.
"Ketimbang sibuk blusukan, Risma sebaiknya memprioritaskan bansos tunai dulu, sebab ini menyangkut hajat rakyat banyak," kata dia.
"Jangan hingga pandemi ini justru melahirkan gelombang tunawisma-tunawisma baru sebab mereka tak memperoleh bansos pemerintah," tambah Lulung.
di kalangan masyarakat dan politisi. Beberapa menyebut blusukannya merupakan pencitraan. Risma juga didesak untuk segera menyelesaikan sengkarut data penerima bansos yg menjadi persoalan urgen, ketimbang blusukan di Jakarta.
Merespons, Risma berkata aksinya selagi dua pekan terbaru semenjak dilantik Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bukanlah suatu kegiatan blusukan.
Risma berkata dia hanya kebetulan lewat dan menonton ada gelandangan (tunawisma) atau pemulung dalam perjalanan.
"Saya sampaikan, sebenarnya saya tak blusukan. Saya kebetulan lewat dan ketemu, maka ya itu yg terjadi," kata Risma ketika ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur, Bekasi, Jumat (8/1).
Risma juga merespons dugaan berbagai kalangan yg menyebut aksi blusukannya merupakan suatu rekayasa dengan tujuan pencitraan. Mantan Wali Kota Surabaya itu dengan tegas menepis semua tuduhan itu. Dia menyebutkan hanya membantu orang-orang yg membutuhkan.
"Bagaimana mau menyetting itu, saya hanya punya kewajiban dan mempunyai rezeki lebih dari orang-orang lain. Dan, saya berhak menawarkan amal saya untuk orang-orang lain," ujar Risma.